Bagi rekan-rekan yang hobinya
nongkrong di depan komputer, perlu diwaspadai ne beberapa dampak negatif yang
bisa timbul, terutama bagi Anda yang overdosis (seperti saya, huhuhu). Saya
pernah ada pengalaman. Pernah, selama beberapa hari saya setia banget sama
komputer, sampai begadang-begadang dan tidur juga cuma 1 – 3 jam. Nah,
akibatnya mata saya berkedut secara nonstop selama beberapa hari ditambah
kepala pusing. Wah, sepertinya saraf saya ada yang nggak beres waktu itu.
Anda pasti tidak mau dong, kedutan
terus-terusan… Okre, yuk mari dibaca kelanjutan cerita tentang dampak negatif
komputer bagi kesehatan…
Berikut adalah beberapa hal yang
patut Anda waspadai :
1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling
mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola
mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna
yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat
kelelahan pada mata (hal ini saya akali dengan mengatur brighness pada PC).
Selain itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber
lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban
mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pemakaian
layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami
keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata
berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata. Aduh, aduh…
Ngeri juga ya… :’(
Bila operator komputer menggunakan
soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata
yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga
bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara
lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan
tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut
menguap. Untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus,
ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah
yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari
pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial
radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang
diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun.
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca
filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar
dari komputer. Kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter
kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble
jet kebisingannya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim
dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim
laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal
ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan
yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB.
Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 – 50 dB.
Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan
akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi
yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini
menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan
lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka
penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse
Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh
para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau
menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja
yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan
sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat
kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar
monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan
untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada
berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi
tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan membuka dan menutup
tangan
• Otot tangan terasa kaku (misalnya
hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan
(untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di
pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar
atau bahkan mati rasa.
0 komentar:
Posting Komentar